Bismillah,
Dosa Paling Besar dalam Islam: Bahaya Syirik dan Dosa-Dosa Besar LainnyaRasulullah ﷺ bersabda:
أَكْبَرُ الكَبَائِرِ: الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَقَوْلُ الزُّورِ
“Dosa yang paling besar adalah: menyekutukan Allah, membunuh jiwa, durhaka kepada kedua orang tua, dan kesaksian palsu.” [HR. Bukhari no. 6871, Muslim no. 87. Lihat juga: Shahiihul Jaami’ no. 1195]
Penjelasan Singkat Tentang Dosa yang Disebutkan
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya…” [QS. An-Nisa: 48]
Syirik merusak seluruh amal dan menjadikan seseorang kekal di neraka jika mati dalam keadaan belum bertaubat darinya.
Allah berfirman:
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ
“Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahannam…” [QS. An-Nisa: 93]
Membunuh tanpa hak termasuk dosa yang sangat berat dan tidak hanya berdampak duniawi, tetapi juga azab akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قَالُوا: بَلَى، قَالَ: الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ…
“Maukah kalian aku beritahu dosa besar yang paling besar? (Beliau menyebutkan di antaranya): syirik kepada Allah dan durhaka kepada orang tua.” [HR. Bukhari no. 5976, Muslim no. 87]
Uququl walidain termasuk dalam dosa besar karena orang tua adalah sebab adanya kita dan mereka memiliki hak terbesar setelah Allah.
Nabi ﷺ juga menyebutkan dalam hadits lain:
وَشَهَادَةُ الزُّورِ
“… dan persaksian palsu.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Persaksian palsu bukan hanya dusta, tapi dapat merusak kehormatan, harta, bahkan nyawa orang lain. Nabi ﷺ menyebutnya berulang kali dalam majelis hingga para sahabat berkata: “Seandainya beliau diam.”
Tambahan Dalil dan Penegasan
Dalil Umum Tentang Dosa Besar
Rasulullah ﷺ bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
“Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan…” [HR. Bukhari no. 2766, Muslim no. 89]
Dari hadits ini dijelaskan bahwa dosa besar ada banyak bentuk, dan semua mengharuskan taubat nasuha agar tidak menjadi sebab kehancuran dunia dan akhirat.
Kesimpulan dan Renungan
Referensi








Leave a Reply